Sektor Properti dan Konstruksi Mendorong Pertumbuhan Industri Bahan Bangunan
●Data Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kemenperin, sektor real estate dan konstruksi sebagai pengguna produksi bahan bangunan pada 2022 dapat tumbuh masing-masing 2,78 persen dan 2,81 persen secara tahunan atau Year on Year (YoY).
●Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan (PFBB) Kemenperin Yedi Sabaryadi menerangkan indikasi peningkatan penggunaan bahan bangunan di Indonesia juga dapat dilihat dari struktur anggaran di RAPBN 2022, dimana infrastruktur menempati urutan ke 3 dengan besar anggaran mencapai Rp384,8 triliun.
●Yedi juga menyebutkan, jika dilihat dari sisi ekspor impor, kinerja ekspor barang galian non logam termasuk di dalamnya barang bangunan, meningkat pada periode 2021.
●Namun demikian, di periode yang sama, nilai impor industri barang galian non logam juga meningkat tajam sebesar 34,8 persen. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir nilai impor selalu lebih tinggi dari nilai ekspor, yang menandakan pasar dalam negeri masih besar yang dipenuhi dari barang-barang ekspor.
●Berdasarkan kajian yang dilakukan Kementerian Perindustrian pada 2022, diperoleh data 5 material yang paling dominan yang digunakan diproyek infrastruktur. Material tersebut yaitu semen, krikil, batu bata, keramik, termasuk di dalamnya produk turunan bahan bangunan seperti readymix dan tulangan beton.
●Dari hasil survey pada kajian tersebut disebutkan bahwa IKM bahan bangunan berperan dalam pengadaan bahan bangunan pada proyek mereka.
●Dia menjelaskan, pada 2021 Direktoratnya mempunyai nomenklatur Direktorat IKM Pangan Barang dari Kayu dan Furniture. Kini Nomenklaturnya berubah menjadi Direktorat IKM Pangan Furniture dan Bahan Bangunan (PFBB).
●Perubahan ini menandakan jajarannya mendapat tugas baru membina IKM bahan bangunan. Selama tahun 2022 sendiri, Direktorat IKM PFBB telah melaksanakan beberapa program yang berkaitan dengan IKM bahan bangunan.